SEMARANG, 18 November 2025 – Talk Show diskusi publik dengan topik “Partisipasi Politik bagi Generasi Zilenial dalam Pembangunan Daerah” telah diselenggarakan pada Selasa, 18 November 2025, pukul 08.00 – 12.00 WIB, bertempat di Ruang Aula PKM Gedung D, Lt. 1, FISIP Undip. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif mahasiswa sebagai Generasi Z dalam proses politik dan demokrasi sekaligus meningkatkan kesadaran mereka dalam pembangunan daerah. Dalam kesempatan yang sama, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan pendidikan politik dan wawasan kebangsaan, FISIP Undip dan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menandatangani perjanjian kerjasama dalam acara diskusi publik ini. Diskusi publik diawali sambutan oleh Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, Dr. Nur Hidayat, S.Sos., M.Si. yang menekankan potensi Generasi Z sebagai agen perubahan untuk ikut berperan secara signifikan dalam proses pembangunan. Peran dari Generasi Z dalam pembangunan daerah kembali ditegaskan oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Pradhana Agung Nugraha, S.STP., MM sebagai keynote speaker. Pradhana menyambut baik kerjasama dengan Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan sebagai upaya pemberdayaan generasi muda agar memiliki empati sosial yang tinggi. Acara dilanjutkan dengan inti acara, yakni paparan diskusi public yang di moderator oleh Hanifa Maylasari, S.I.P., M.Sos. Narasumber yang hadir diantaranya, berasal dari: Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan BEM Undip yang mengangkat beberapa isu-isu seperti politik digital, representasi generasi Z dalam pembangunan daerah, serta dinamika anak muda dalam mendorong perubahan sosial. Urgensi Partisipasi Politik Gen Z dalam Pembangunan Daerah Padmasari Mestikajati, S.IP., M.Si menyoroti perbedaan generasi Z dari generasi sebelumnya yang ditandai dengan karakteristik seperti keterbukaan terhadap teknologi, kreatif, menerima perbedaan, peduli terhadap sesama, dan senang berekspresi. Padmasari menyatakan bahwa karakteristik yang dimiliki generasi Z dapat membuka banyak peluang untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Selain itu, dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran politik generasi Z dalam pembangunan daerah, diperlukan adanya forum diskusi, penyusunan gagasan kebijakan. dan kolaborasi lintas sektor. Anak Muda dan Politik Kontemporer Terdapat tiga dinamika utama dalam politik kontemporer yang dijelaskan oleh Dosen Ilmu Pemerintahan Faiz Kasyfilham, S.I.P., M.A. sebagai narasumber kedua. Tiga dinamika menjadi poin penting untuk anak muda dalam berpartisipasi, diantaranya rekonstruksi stigma sosial melalui pengawalan isu untuk membantah persepsi mengenai anak muda yang dicap apatis dan terputus dengan aktivitas politik, tantangan media sosial yang dapat berujung pada digital fatigue, serta jarak representasi antara kaum muda dan pembuat kebijakan. Pendidikan Politik: Anak Muda dalam Persimpangan Kepentingan Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq sebagai perwakilan mahasiswa yang menjadi narasumber dalam diskusi publik ini. Menurutnya, gen z memiliki keterkaitan erat dengan kreativitas dan kecepatan digital, sehingga partisipasi yang dihasilkan beralih dari demonstrasi fisik ke jalur digital melalui media sosial yang menjadi sarana utama dalam menumbuhkan kesadaran politik. Aufa menyatakan bahwa generasi Z mengalami persimpangan antara karir sebagai aspek individual dan demokrasi sebagai aspek politik. Mayoritas dari generasi Z saat ini tidak menaruh kepercayaan terhadap sistem politik dan lebih berfokus pada aspek individual yang lebih pasti. Harapan terselenggaranya diskusi publik ini, mahasiswa sebagai generasi muda mampu menjadi penggerak perubahan sosial. Kolaborasi berkelanjutan antara institusi akademik dan pemerintah akan terus dikembangkan untuk mewujudkan partisipasi politik yang bermakna dari generasi muda.

Posted by Web Admin

November 19, 2025

SEMARANG, November 18, 2025 – A public discussion talk show on the topic “Political Participation for the Zillennial Generation in Regional Development” was held on Tuesday, November 18, 2025, from 8:00 AM to 12:00 PM WIB, in the PKM Hall, Building D, 1st Floor, FISIP Undip. This event is a collaboration between the Department of Politics and Government Science and the National Unity and Politics Agency (BKN), aiming to encourage the active involvement of Generation Z students in the political and democratic process while raising their awareness of regional development. On the same occasion, as part of a shared commitment to improving political education and national insight, FISIP Undip and the Central Java Kesbangpol signed a cooperation agreement for this public discussion.

The public discussion began with remarks by the Head of the Department of Politics and Government Science, FISIP Undip, Dr. Nur Hidayat, S.Sos., M.Si., emphasized the potential of Generation Z as agents of change, playing a significant role in the development process. The role of Generation Z in regional development was reiterated by the Head of the Central Java Provincial Kesbangpol, Pradhana Agung Nugraha, S.STP., MM, as the keynote speaker. Pradhana welcomed the collaboration with the Department of Politics and Governmental Sciences as an effort to empower the younger generation to develop a strong sense of social empathy.

The event continued with the main event, a public discussion moderated by Hanifa Maylasari, S.I.P., M.Sos. Speakers included representatives from the Department of Politics and Governmental Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Diponegoro University (FISIP), the Central Java Provincial Legislative Council (DPRD), and the Undip Student Executive Board (BEM). They addressed several issues, including digital politics, Generation Z representation in regional development, and the dynamics of youth in driving social change.

The Urgency of Gen Z Political Participation in Regional Development

Padmasari Mestikajati, S.IP., M.Si., highlighted the differences between Generation Z and previous generations, characterized by characteristics such as openness to technology, creativity, acceptance of differences, concern for others, and a love of expression. Padmasari stated that these characteristics can open up numerous opportunities to improve the quality of democracy. Furthermore, efforts to raise Generation Z’s political awareness in regional development require discussion forums, the development of policy ideas, and cross-sector collaboration.

Youth and Contemporary Politics

Government Science lecturer Faiz Kasyfilham, S.I.P., M.A., as the second resource person, explained three main dynamics in contemporary politics. These three dynamics are crucial for youth participation: reconstructing social stigma through addressing issues to refute the perception that young people are labeled apathetic and disconnected from political activity; the challenges of social media that can lead to digital fatigue; and the gap in representation between young people and policymakers.

Political Education: Youth at the Crossroads of Interests

The Head of the Undip Student Executive Board, Aufa Atha Ariq, was a student representative and spoke at this public discussion. He stated that Gen Z is closely connected to creativity and digital speed, resulting in a shift in participation from physical demonstrations to digital channels through social media, which has become the primary means of fostering political awareness. Aufa stated that Generation Z is experiencing a crossroads between careers as individuals and democracy as political. The majority of Generation Z currently distrusts the political system and focuses more on the more certain individual aspects.

From this public discussion, we hope the students as the younger generation, to become drivers of social change. Ongoing collaboration between academic institutions and the government will continue to be developed to achieve meaningful political participation among the younger generation.

0 Comments

You cannot copy content of this page