Semarang (5/5), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, menyelenggarakan silaturrahim seluruh keluarga besar fakultas. Kegiatan yang bertemakan “Indahnya Silaturrahmi” itu bertempat di Ruang Auditorium lantai 3 Gedung A FISIP UNDIP. Kegiatan yang awali pukul 09.00 pagi dengan pembukaan, pembacaan Al-Qur’an, serta dilanjutkan dengan sambutan Dekan FISIP UNDIP, Dr. Hardi Warsono, MT. Adapun penceramah dalam kegiatan tersebut adalah Dr. H. Muh Arja Imroni, S.Ag. (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum – UIN Walisongo Semarang)
Dalam sambutannya, Dr. Hardi Warsono, MT menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam Halal Biahalal tersbut adalah “Indahya silaturrahmi” . Di sela-sela beliau menyampaikan sambuatan, orang nomor satu di kampus orange itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua semua yang hadir, jika selama menjabat sebagai dekan dan apabila ada hal yang kurang bekenan mohon dimaafkan. Di ujung sambutannya, Dekan FISIP UNDIP itu juga memberikan pantun.
Ada milea dan dilan,
jalan di Bandung hujan-hujanan
semoga dosa kita diampuni tuhan,,
selamaty Bahagia di hari lebaran
Burung muri burung dara
terbangg tinggi tidak terlihat,
slamt idul firi wahai sudara,
semoga aman kaluarga Fisip Imannya semakin meningkat.
Setelah sambutan Dekan FISIP UNDIP, Dr. Hardi Warsono, MT dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh Dr. H. Muh Arja Imroni, S.Ag. (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum – UIN Walisongo Semarang)
Dalam tausyiahnya Dr. KH. Muh Arja Imroni, S.Ag. beliau menyampaikan bahwa tausyiah merupakan hal yang sudah terkenal, tapi maknanya adalah wasiat yang diucapkan oleh orang yang mau mati, tausyiah itu harusnya singkat gak boleh panjang-panjang. Candanya. Kalau Panjang Namanya ular-ular.Tambahnya.
Kemudian terkait tema “”indahnya silaturrahmi”
Konsep besar ajaran islam punya salah satu prisnip yang penting sekali yaitu prinsip keseimbangan atau dalam Bahasa Arab: tawazun, bahkan kata seorang aopakar Syekh Yusuf Qardhawi: jika orang orang Islam tidak menjaga keseimbangan maka pasti orang itu sudah melenceng dari agama Islam yang benar. Kalau kita uraikan semua aspek perlu keseimbangan. Misal seperti ilmu dan amal, orang yang berilmu harus diseimbangkan amal yang benar sesuai ilmunya. Kalau orang berilmu, tapi tidak mengamalkan ilmunya maka akan disiksa sebelum penyembah berhala disiksa. Sehingga orang beramal tanpa ilmu itu tidak ada gunanya.Islam tidak hanya pada aspek itu, sehingga orang harus mengedepankan prinsip kesimbangan, antara kepentingan diri dan kepentingan agama.
Termasuk dalam perlunya keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah. Seperti hal ketika di jam kerja kantor kampus, seluruh pegawai termasuk tendik dan dosen harus melaksanakan kewajiban pekerjaannya. Meskipun di waktu sholat sunat.
Menjaga keseimbangan hububungan vertical (Hubungan dengan Allah SWT) dan Horizontal (Hubungan dengan sesama dengan manusia). Dalam konteks agama, Sering salah memahami konteks beragama. Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 185: “Yuridullahu bikumul-yusra wa laa yuridu bikumul-usra,”. yang artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu,”. Hubungan kita denga Allah itu sebenarnya sangat mudah, yang sulit itu hubungan sesame manusia. Dari ayat itu Bahwa allah menyatakan kalau kepentingan Allah dan manusia bertabrakan, Allah SWT menyatakan untuk mendahalukukan kepentingan manusia.
DI akhir sesi tausyiah, beliau menyampaikan bahwa urusan dengan manusia itu hati-hati betul, dalam prinsip agama, hubungan dengan manusia itu masalah tidak akan selesai sebelum manusia-manusia bertemu. Kalau kita dengan Alllah kapanpun kita bisa bertemu. Kemudian dalam penutupan kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar FISIP UNDIP diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH Dr. H. Muh Arja Imroni, S.Ag. dilangsungkan dengan musyafahah (Bersalaman) oleh seluruh hadirin.
Dokumentasi Kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar FISIP UNDIP
Reporter : Maskur
0 Komentar