Semarang, 18 April 2017 telah berlangsung Kuliah Umum “Tarik Ulur Aturan Main Jelang Pemilu Serentak 2019” di Ruang Teater Fisip Undip. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa Fisip Undip secara umum serta mahasiswa Ilmu Pemerintahan secara khusus. Dalam acara ini Departement Politik dan Pemerintahan Fisip Undip berkerja sama dengan Partai Nasdem turut mengundang salah satu angggota DPR RI dari Fraksi Nasdem Teuku Taufiqulhadi sebagai pembicara 1 serta Fitriyah,M.A sebagai pembicara 2.
Kuliah umum yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini membahas mengenai RUU mengenai Pemilu serentak yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Perubahan sistem pemilu yang mungkin akan terjadi di tahun 2019 menjadi bahan utama diskusi. Menurut T Taufiqulhadi menyatakan bahwa “sistem pemilu yang baik adalah pemilu dengan sistem tertutup. Hal ini dikarenakan untuk meminimalisir adanya money politik”. Dari pernyataanya Bang Taufiq sapaan akrabnya mengatakan bahwa pemilu tertutup lebih baik dilakukan di tahun 2019 mendatang karena berbarengan dengan pemilihan anggota dewan dan presiden dan wakil presiden. Ditakutkan pada saat pemilu 2019 yang akan banyak pihak yang bermain money politik untuk mendapatkan kursi di parlemen baik tingkat nasional maupun daerah.
Sedangkan menurut Ibu Fitriyah, M.A yang merupakan Director CEPP Fisip Undip yang juga salah satu dosen di Departemen Ilmu Pemerintahan serta pernah menjabat sebagai Ketua KPU Jawa tengah menyatakan bahwa “sampai saat ini sistem pemilu di Indonesia masih belum jelas. Padahal Sistem pemilu merupakan intrumen Demokratisasi”. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya hingga saat ini sistem pemilu di Indonesia masih campuran antara sistem pemilu terbuka dan tertutup seperti pemilu 2014 yang lalu.
Kegiatan kuliah umum ini berlangsung dengan sangat tenang dan banyak mahasiswa yang antusias mengikuti kegiatan ini. Terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang hadir ikut serta dalam diskusi mengenai topik Pemilu tersebut.
0 Komentar