General Lecture DPIP FISIP Undip Bahas Debat Kontemporer dalam Studi Islam Bersama Prof. Stephane Lacroix

Posted by webadmin

April 9, 2025

Semarang (08/04) – Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan (DPIP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan General Lecture bertema “Contemporary Social Debates in Islamic Studies” pada Selasa, 8 April 2025 di Ruang Sidang Senat Gedung A Lantai 2, Kampus FISIP Undip Tembalang. Kegiatan ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang gerakan sosial dan politik di Indonesia serta negara-negara mayoritas Muslim lainnya, guna memperkuat kerangka teoritis dan kapasitas praktis dalam menghadapi tantangan kontemporer. Acara ini menghadirkan Prof. Stephane Lacroix dari Sciences Po, Paris sebagai pembicara utama dan Dr. Drs. Muhammad Adnan, M.A. dari DPIP FISIP Undip sebagai pembahas.

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Stephane Lacroix dari Sciences Po, Paris, Prancis sebagai pembicara utama dan Dr. Drs. Muhammad Adnan, M.A. sebagai pembahas. Hadir dalam acara tersebut Dekan FISIP Undip, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan, Dr. Nur Hidayat, S.Sos., M.Si., Ketua Unit Urusan Internasional (UUI) FISIP Undip, Bangkit A. Wiryawan, S.Sos., M.A., Ph.D., serta para dosen dan mahasiswa di lingkungan FISIP Undip.

Dalam sambutannya, Dr. Teguh Yuwono menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya internasionalisasi fakultas. “This is one of our important activities during the year, because now, our faculty, our university, is going to be a part of a world-class university, which is promoting and providing opportunities for everybody to contact and interact,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa FISIP Undip berkomitmen memberikan ruang bagi mahasiswa untuk aktif berdiskusi dan berinteraksi di tingkat global. Ia juga menekankan relevansi tema kuliah umum ini dengan konteks Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Dalam pemaparannya, Prof. Stephane Lacroix membahas tiga perdebatan utama dalam kajian Islam kontemporer dari perspektif ilmu sosial, yakni peran teks versus konteks dalam memahami manifestasi sosial-politik Islam, dinamika lokal versus global dalam gerakan keagamaan, dan pengaruh warisan kolonial versus pendekatan pascakolonial. Ia mengkritik pendekatan esensialis yang diusung oleh tokoh-tokoh seperti Bernard Lewis dan Samuel Huntington karena dianggap mengabaikan agensi individu serta kompleksitas sosial.

“Apa yang dibutuhkan adalah pendekatan yang serius memandang religiositas dan ilmu sosial secara bersamaan, bukan memilih satu sisi dan mengabaikan yang lain,” tegas Prof. Lacroix. Ia juga menekankan pentingnya sensitivitas terhadap konteks lokal dalam memahami globalisasi Islam, serta perlunya mendekonstruksi narasi Orientalis terhadap sejarah pemikiran Islam.

Menanggapi paparan tersebut, Dr. Muhammad Adnan mengangkat isu tentang relasi antara agama dan politik. Menurutnya, terdapat kesenjangan antara ajaran Islam dan perilaku umat Muslim dalam kehidupan sosial-politik. “So there is a gap between the Islamic teachings and the Muslim behaviours or Muslim culture or Muslim traditions,” ungkapnya. Ia juga menyinggung tentang keragaman pemikiran dalam Islam, perbedaan teologis, perkembangan studi Islam di Indonesia, serta hubungan antara interpretasi teks dan gejala radikalisasi dalam masyarakat Muslim modern.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara para dosen dan mahasiswa dengan Prof. Lacroix. Antusiasme peserta mencerminkan ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu kontemporer dalam studi Islam dan politik, serta membuka ruang diskusi lintas budaya yang konstruktif dan memperkaya wawasan akademik.

Kontributor:
Nur Inayah

@Government Studies News

0 Komentar

You cannot copy content of this page