Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro Beberkan Cara Menjadi #Temanpemilih Mula Cerdas

Posted by webadmin

Agustus 2, 2023

Pekalongan (01/08) – Pemilu sejatinya merupakan wadah agar masyarakat dapat menyatakan suara dan hak nya untuk masa depannya dan pembangunan wilayahnya. Dalam pemilu, memang mengikut sertakan para generasi penerus bangsa yang utamanya generasi muda berusia 17 tahun untuk ikut berpartisipasi langsung dalam pesta demokrasi. Hal ini dikarenakan generasi muda atau dalam pemilu disebut pemilih mula memiliki peran sangat penting dalam membentuk arah bangsa. Sayangnya, secara umum di Indonesia partisipasi pemilih mula menurun dari waktu ke waktu, tak terkecuali di daerah pedesaan. Desa Banjarsari yang memiliki jumlah pemilih mula yang dapat dikatakan ada sekitar 100 orang dari populasi keseluruhan, ternyata jumlah partisipasi dalam pemilihan umum yang dilakukan masih rendah. Dari informasi yang didapatkan ketika melaksanakan survei, pemilih mula biasanya mengikuti Pemilu hanya karena ikut-ikutan dan minim pendidikan, informasi, esensi terkait politik serta pemilu. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dan ketersediaan akses terkait pemilu yang lengkap yang mengakibatkan pemahaman terbatas tentang kandidat dan kebijakan, serta rentannya terhadap manipulasi atau informasi yang salah. Oleh karena itu, Angelina Paqita Gabriel sebagai mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Pemerintahan mengadakan gelaran kegiatan program bimbingan teknis “#Temanpemilih Mula Siap Berpartisipasi dalam Pesta Demokrasi” sebagai bentuk aplikasi dari ilmu yang didapatkan selama perkuliahan dan membantu untuk memberikan strategi terkait permasalahan tersebut serta memberdayakan para pemilih mula di Desa Banjarsari.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 pukul 20.30 WIB – 21.30 WIB di Masjid Dukuh Kejamas dengan diikuti oleh 8 orang peserta dengan usia 17 tahun. Memang hambatan untuk melakukan program adalah partisipasi rendah sebab banyak peserta yang sudah bekerja di luar kota dan mengikuti pesantren sebagai pendidikan lanjutan. Akan tetapi, kegiatan tetap dilaksanakan dengan menyenangkan dan kritis dimana acara di mulai dengan berbincang bersama sekaligus mengisi presensi, lalu memaparkan presentasi melalui metode PowerPoint terkait definisi pemilu, macam – macam pemilu, regulasi terkait pemilu, 6 asas pemilu, persyaratan untuk ikut dalam pemilihan sesuai dengan peraturan yang berlaku, manfaat pemilu. Dan juga lebih jauh memberikan bimbingan teknis mengenai bagaimana cara memilah untuk jadi pemilih cerdas dengan melihat track record dari segi pencapaian yang pernah diraih hingga rapor merah atau kejahatan-kriminalitas. Bahkan bisa digali juga track record dari keluarga kandidat yang bertarung. Pun, dipaparkan bahwa penting memahami visi misi yang diampu supaya dapat sejalan untuk memajukan wilayah kita, serta menyimak debat resmi kandidat calon yang biasanya diadakan di televisi maupun saluran pada kanal YouTube. Selain persiapan pra memilih, mahasiswi KKN UNDIP memberikan bimbingan tentang jenis surat suara yang dicoblos, dicentang, serta ditulis nomor urutnya sesuai pada yang tertera di bilik suara, dan bagaimana cara agar surat suara dapat sah terhitung, yang salah satunya yaitu jangan sampai keluar dari kotak calon.

Setelah siap untuk memilih, dibeberkan tata cara mencoblos dari mulai datang ke TPS, persyaratan yang harus dibawa ketika milih seperti salinan KTP, hingga bagaimana memilih ketika didepan surat suara sampai dicelupkannya jari ke dalam tinta. Tak lupa juga diberikan video tutorial untuk melihat keterdaftaran diri sebagai pemilih melalui lama cekdptonline.kpu.go.id selanjutnya dilakukan pembagian konsumsi dan sesi diskusi selama 10 menit. Terakhir di tutup dengan sesi dokumentasi. 

Demikian, output yang dihasilkan dari kegiatan ini ialah menambah pengetahuan peserta terkait pemilu di Indonesia serta meningkatkan minat partisipasi yang sejatinya paham akan esensi pemilu sesungguhnya. Memulai pengalaman yang transformatif yang tidak hanya akan memperkaya pemahaman peserta, tetapi juga memberdayakan menjadi peserta yang terinformasi, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam proses demokrasi Indonesia. Diharapkan kedepannya pada pemilu tahun 2024 mendatang, peserta dapat berpartisipasi penuh dan memilih dengan cerdas ditangan siapa masa depan mereka akan dipimpin dan wilayah mereka akan dibangun sebagai bentuk outcome implementasi dari bimbingan yang telah dilaksanakan. Tak lupa juga leaflet (dapat diakses melalui tautan bit.ly/PemilihMulaBanjarsari) yang diberikan adalah bekal bagi diri peserta agar dapat berkelanjutan mengingat, pun mengajak, mengajar yang lain agar semakin meningkatkan partisipasi pemilih mula yang #antigolputclub dan memahami bahwa setiap #suaraberharga.

@Government Studies News

0 Komentar